Senin, 01 September 2014

MANFAAT DOKTER KELUARGA

Istilah dokter keluarga masih cukup asing di telinga masyarakat awam di Pontianak. Bahkan bisa dikatakan masih sedikit masyarakat yang pernah mendengar kata ini. Masyarakat Pontianak lebih akrab dengan kata: dokter umum, dokter spesialis, atau dokter puskesmas. lalu apa dokter keluarga itu?
Apa dokter keluarga itu?
dokter keluarga adalah dokter layanan primer atau dokter umum yang menjalankan konsep kedokteran keluarga dalam praktek kedokteran nya. Melakukan penanganan kepada pasien secara komprehensif, holistik, dan menyeluruh.ada banyak aspek yang membedakan dokter keluarga dengan dokter umum lainnya. Namun kali ini kita akan membahas 3 diantaranya  yaitu aspek pembayaran, aspek orientasi pelayanan, dan aspek tanggung jawab yang dimiliki seorang dokter keluarga.
Aspek pembayaran/pembiayaan dokter
--->Dokter umum yang tidak menerapkan prinsip dokter keluarga, mendapatkan dana untuk menutupi biaya operasional nya(sewa tempat, gaji karyawan, bahan medis habis pakai, dan obat-obatan) dari sistem fee for service. Ini berarti dokter akan mendapat bayaran untuk setiap kali pasien berkonsultasi ke dokter atau bila dokter melakukan tindakan medis. Sehingga dapat disimpulkan dokter akan lebih banyak pemasukan bila semakin banyak pasien yang datang berkonsultasi. 
---> Sedangkan dokter keluarga mendapatkan pembiayaan dengan menggunakan kapitasi. artinya setiap dokter keluarga mendapatkan pembayaran per bulan sesuai dengan jumlah keluarga yang dicover oleh dokter itu. Semakin besar jumlah keluarga yang dicover, semakin besar biaya kapitasi yang diterima. dana inilah yang digunakan oleh dokter untuk menutupi biaya operasional. Semakin banyak anggota keluarga yang datang berobat  semakin besar biaya operasional yang dikeluarkan oleh dokter keluarga. Sehingga pemasukan bagi dokter justru berkurang
Orientasi Pelayanan  
→→Orientasi pelayanan pada dokter umum yang tidak menerapkan prinsip dokter keluarga lebih kepada aspek kuratif. Aspek kuratif secara sederhana berarti mengobati gejala yang di alami oleh pasien. Karena aspek pembiayaan yang telah di bahas di atas (fee for service), dokter cenderung berfokus pada menggali informasi tentang gejala yang di alami pasien, menegakkan diagnosa dan memberi terapi. Dokter tidak begitu menekankan aspek promotif(edukasi kesehatan) dan preventif (pencegahan penyakit). Ini bukan di karenakan dokter yang tidak  mau  atau  tidak  mampu,  namun  sistem  fee for service mau tidak mau mendorong seorang dokter untuk berfokus pada aspek kuratif.
→→ Sebalik nya, sistem kapitasi pada dokter keluarga, mau tidak mau mengakibatkan dokter harus berfokus juga pada aspek promotif dan preventif. Karena untuk meningkatkan pemasukan yang di peroleh, dokter harus mengelola dana dengan baik. Bila semakin banyak keluarga yang sakit, biaya operasional untuk pengobatan akan semakin meningkat. Maka dokter akan berusaha memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya tentang pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat sebagai pencegahan penyakit dan memberikan informasi yang sejelas jelasnya tentang kondisi sakit yang d alami oleh pasien. 
Tindak lanjut terhadap pasien
→→Dokter umum yang tidak menerapkan prinsip dokter keluarga, relatif lebih sulit melakukan tindak lanjut  terhadap pasien. Setiap dokter tentu sangat ingin melakukan follow up terhadap terapi yang telah ia berikan kepada pasien nya, tapi karena tidak ada nya ikatan antara dokter dan pasien menyebabkan dokter hanya bisa sebatas menganjurkan pasien untuk melakukan followup. Sedangka dari pihak pasien,cenderung akan enggan untuk mematuhi instruksi follow up tersebut. Mengapa? Karena untuk datang ke dokter dan  berkonsultasi kembali, pasien harus membayar lagi biaya konsultasi. Oleh karena itu pasien cenderung "bereksperimen" sendiri dalam memodifikasi terapi. Bila dirasakan gejala membaik pasien akan menghentikan sendiri obat, namun bila dirasa belum membaik, pasien akan membeli sendiri obat ke apotek.
→→Tidak demikian bila dokter umum mempraktekkan prinsip dokter keluarga. Dalam  prinsip dokter keluarga, semua anggota keluarga yang tertanggung oleh seorang dokter, dapat berkonsultasi kepada dokter tanpa perlu memikirkan pembayaran kepada dokter. Karena dokter telah mendapatkan pembiayaan dari dana kapitasi tiap bulan nya. Jadi dokter memiliki tanggung jawab untuk melakukan follow up, dan pasien akan patuh karena tidak perlu memikirkan biaya konsultasi lagi.

Manfaat bagi pasien bila memiliki dokter keluarga.
Demikianlah perbedaan yang dapat kita amati bila seorang dokter umum menerapkan prinsip dokter keluarga. Namun, apa manfaatnya bagi anda sebagai pasien? Berikut ini manfaat yang bisa dirasakan oleh individu maupun keluarga yang di bina oleh seorang dokter keluarga cukup banyak namun diantara nya yang akan kita bahas adalah : 
1. Kemudahan berkonsultasi, lokasi praktek dokter keluarga biasanya dekat dengan daerah tempat tinggal kita, sehingga akan sangat memudahkan bagi kita untuk datang berkonsultasi dengan dokter keluarga.
 2.  Ditangani oleh tenaga medis yg sama sehingga memiliki data rekam medis yang lengkap. Saat ini masih ada kebiasaan "medical shopping" di masyarakat awam, dimana Seorang pasien akan berobat secara berpindah-pindah dari satu dokter ke dokter yang lain, hal ini menyebabkan catatan rekam medis pasien terpencar-pencar  ke banyak dokter, dan sulit untuk mendapatkan data rekam medis seorang pasien secara utuh. Namun bila seorang pasien terus berobat ke dokter keluarganya, maka data pengobatan, riwayat alergi dan banyak data kesehatan ny bisa dicatat dengan baik pada satu data rekqm medis saja.
      3.  Lebih leluasa. Karena lebih sering bertemu dengan dokter keluarga, kita tidak akan lagi merasa canggung atau takut atau kaku bila berkonsultasi dengan dokter.
      4.  Mendapat pelayanan paripurna. Tidak hanya mendapatkan obat atau dapat berkonsultasi, tapi kita juga dapat memperoleh informasi kesehatan,  penyuluhan dan edukasi berkesinambungap dari dokter keluarga
      5. Tidak dipusingkan oleh biaya pengobatan. Seperti yang sudah di bahas di atas, kita tidak akan diminta membayar lagi oleh dokter, kita hanya berkewajban membayar biaya kapitasi per bulan. 
      6. Dilayani oleh tenaga medis yang memiliki standar pelayanan yang baik. Untuk memenuhi syarat sebagai dokter umum yang menjalankan praktik dokter keluarga, terdapat standar yang harus dipenuhi oleh seorang dokter, misalny kelengkapan alat, pelayanan penunjang yang tersedia (lab, dll), latar pendidikan tambahan dan banyak syarat lain nya. Jadi kualitas pelayanan yang akan kita dapatkan juga akan lebih baik.

Aplikasi dokter keluarga o/ bpjs
Dalam melaksanakan Jaminan Kesehatan Nasional, BPJS kesehatan menerapkan prinsip dokter keluarga untuk seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat I yang bekerja sama dengan BPJS kesehatan. Hal ini dilakukan dengan harapan semua warga negara imdonesia dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip dokter keluarga.
Dr. Eldi Jimmy Saragih merupakan salah satu dokter yang di percaya untuk menjadi dokter keluarga BPJS Kesehatan. Bila anda merupakan peserta BPJS Kesehatan dan berdomisili di Kota Pontianak dan sekitarnya, kami siap untuk menjadi dokter keluarga anda, dan memberi pelayan paripurna yang prima bagi anda.

Terima Kasih